Israel kini melarang non Muslim masuk ke dalam komplek masjid Al-Aqsa. Pengunjung dan turis khususnya Yahudi tak boleh berada di bangunan suci itu.
Perlu diketahui Al-Aqsa disebut Temple Mount oleh Israel. Aturan berlaku hingga akhir bulan Ramadan.
Menurut Kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, keputusan itu diambil berdasarkan rekomendasi bulat sejumlah menteri. Antara lain, Menteri Pertahanan Yoav Gallant Kepala Staf Angkatan Bersenjata Herzi Halevi, Kepala Intelijen Ronen Bar, dan Komisioner Kepolisian Kobi Shabtai.
Keputusan ini dilakukan tak lama setelah Hamas membuat seruan agar warga Palestina menduduki Al-Aqsa pasca ketegangan terjadi pekan lalu. Israel sendiri mengklaim keputusan itu dibuat mengingat situasi “relatif tenang dalam beberapa hari terakhir”.
Meski begitu warga Yahudi masih bisa masuk ke Tembok Ratapan, di bawah Temple Mount. Namun Netanyahu memerintahkan badan-badan keamanan untuk menyiagakan cukup pasukan untuk menjaga tempat tersebut.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menentang keputusan tersebut. Menurutnya, penutupan adalah kesalahan besar.
“Kurangnya kehadiran orang Yahudi di Temple Mount secara otomatis akan menyebabkan penurunan kehadiran polisi di Mount, yang akan menciptakan lahan subur untuk seruan hasutan untuk membunuh orang Yahudi,” katanya di Jerusalem Post.
“Ketika teror menyerang, seseorang harus merespons dengan kuat daripada menyerah pada keinginannya,” ujarnya.
Secara total, 3.013 orang Yahudi mengunjungi Temple Mount selama hari-hari Ramadan tahun ini. Hal itu meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pekan lalu, bentrokan terjadi di dalam Masjid Al-Aqsa di Yerusalem setelah polisi Israel menyerbu masuk dan melukai setidaknya tujuh orang. Penggerebekan itu terjadi sebelum fajar pada 5 April.
Polisi Israel mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas “kerusuhan”. Bulan Sabit Merah Palestina (The Palestinian Red Crescent) melaporkan ada yang cedera, tetapi tidak memerinci berapa banyak orang yang terluka.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel pun mencegah petugas medis mencapai Al-Aqsa. Kelompok-kelompok Palestina juga mengutuk serangan terbaru Israel terhadap jamaah Muslim di sana, yang mereka gambarkan sebagai kejahatan.