Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tunjangan hari raya (THR) ibarat uang ekstra yang didapat di pertengahan bulan. Namun bagi para pekerja dengan gaji setara UMR, pengelolaan THR tentu berbeda.
Anggap saja, seseorang bergaji setara UMP Jakarta, yaitu Rp 4,9 juta. Saat mereka menerima THR yang setara sekali gaji, maka dalam sebulan dia akan mengantongi uang Rp 9,8 juta.
THR tentu saja akan terasa bak uang kaget bagi semua orang, tak terkecuali yang memiliki gaji UMR. Namun ketahuilah bahwasannya, bagi mereka yang bergaji UMR, dorongan konsumtif yang besar bisa membuat dana THR menguap dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Berikut adalah tips jitu memanfaatkan THR bagi mereka yang bergaji UMR.
Pakai 50% saja dari total THR untuk kebutuhan Ramadhan
Cukup tidak cukup, gunakan 50% dari total THR Anda untuk kebutuhan jelang Ramadhan dan sisakan setengahnya untuk menabung atau berinvestasi.
Satu hal penting yang harus diketahui terkait THR bagi yang bergaji UMR adalah prioritaskan untuk menyisakan uang THR demi keperluan menabung atau investasi. Karena cukup disayangkan jika Anda tidak bisa memanfaatkan momen ini untuk melakukan hal tersebut.
Bila orang yang bersangkutan sudah berkeluarga, 50% dari THR bisa dimanfaatkan untuk menambah dana darurat, membeli asuransi jiwa jika belum punya, atau investasi.
Pakai 20% untuk kebutuhan Ramadhan & investasikan sisanya
Metode ini lebih tepat digunakan bagi mereka yang bergaji UMR dan masih lajang, serta masih tinggal bersama orangtua.
Ketimbang menggunakannya 50% untuk kebutuhan konsumtif, alokasikan saja maksimal 20% dari THR untuk hal yang bersifat konsumtif (belanja dan bagi-bagi THR ke saudara). Sementara itu, sisanya yang sebesar Rp 3,9 jutaan Anda gunakan untuk berinvestasi.
Tujuan dari metode ini tak lain adalah karena jarang sekali bagi mereka yang bergaji UMR bisa mengalokasikan uang dalam jumlah besar untuk berinvestasi.
Berinvestasilah ke instrumen yang Anda pahami untuk tujuan jangka panjang.